ODHIV Berisiko Sakit TBC, Bagaimana Pencegahan dan Pengobatannya?

Bagikan Artikel

Orang dengan HIV termasuk ke dalam orang yang berisiko tinggi terinfeksi TBC. Hal ini karena orang dengan HIV mempunyai kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. Apabila orang dengan HIV terinfeksi TBC atau sebaliknya, maka orang tersebut Komorbid TBC. Apa itu Komorbid TBC?

Komorbid TBC adalah penyakit penyerta yang dialami oleh seseorang ketika ia terserang penyakit lainnya. Penyakit penyerta ini dapat mempercepat dan mempermudah timbulnya penyakit TBC. HIV merupakan salah satu penyakit penyerta yang rentan menimbulkan penyakit TBC. Selain itu, kencing manis atau Diabetes melitus juga merupakan Komorbid TBC. Lalu, bagaimana pencegahan Komorbid TBC?

Pencegahan Komorbid TBC bisa dilakukan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yaitu:

  1. Makan makanan yang meningkatkan daya tahan tubuh
  2. Membuka jendela agar rumah mendapatkan sinar matahari dan udara segar
  3. Olahraga teratur
  4. Pada orang dengan HIV AIDS (ODHIV), diharuskan mengonsumsi obat pencegahan TBC (TPT) untuk mencegah sakit TBC

TBC-HIV juga bisa diobati, Sobat! Yuk, ikuti cara berikut untuk mengobati TBC-HIV:

  • TBC bisa disembuhkan dengan berobat tuntas dan virus HIV dapat dikendalikan dengan ARV.
  • Periksa status TBC dan HIV di layanan kesehatan
  • Mulai pengobatan ARV (Antiretroviral) segera setelah pengobatan TBC sudah ditoleransi.
  • Pengobatan TBC dilakukan secara bersama, hanya perlu dilakukan pengaturan minum obat sesuai anjuran dokter
  • Berikan jeda minum obat anti TBC dengan ARV (≥ 2,5 jam)
  • Jika pengobatan OAT pada ODHIV yang belum dalam pengobatan ARV harus diberikan segera dan pengobatan ARV dianjurkan diberikan paling cepat 2 minggu dan paling lambat 8 minggu.
  • Pengobatan OAT pada ODHIV yang sedang dalam pengobatan ARV lini pertama dapat langsung diberikan, jika sedang pengobatan ARV lini kedua sebaiknya dirujuk ke PDP.

Jangan lupa selalu patuhi jadwal, dosis, dan cara minum obat baik OAT maupun ARV ya Sobat! Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Berlangganan newsletter TBCIndonesia

Dapatkan update seputar Tuberkulosis di Indonesia

Artikel Lainnya