Apa itu “TBC Saraf Pusat dan Meningen”?

Bagikan Artikel

Apa itu“TBC Saraf Pusat dan Meningen”?

Halo SobatTOSS,

Berjumpa lagi dengan Admin yang senantiasa memberikan edukasi seputar penyakit Tuberkulosis kepada kalian nih. Pada kesempatan kali ini, Admin akan membahas topik mengenai “Apa itu TBC Saraf Pusat dan Meningen?”. Tentunya kalian penasaran bangetkan mengenai materi yang menarik ini. Yuk, mari simak penjelasan Admin berikut!
Sebelumnya, Admin ingin bertanya nih. Tahukah Sobat apa itu “TBC Saraf Pusat dan Meningen”?
Emh, belum tahu Admin. Memangnya ada ya TBC pada Saraf Pusat dan Meningen?
    Ada dong Sobat, jadi sebenarnya penyakit tuberkulosis atau yang sering di kenal dengan TBC ini selain menyerang paru-paru, bakteri tersebut juga bisa menyebar ke semua bagian organ tubuh pada manusia loh. Kondisi seperti ini biasa kita sebut dengan TBC ekstra paru.Dimana hal ini disebabkan ketika daya tahan tubuh seseorang sedang menurun, maka dengan mudahnyalah bakteri penyebab penyakit tuberkulosis menyebar dan menginfeksi anggota tubuh kita. Namun ada nih organ tubuh kita yang tidak bisa diinfeksi oleh penyakit tuberkulosis, yaitu pada bagian rambut dan kuku.
Dalam kasus ini, TBC Saraf Pusat merupakan penyakit tuberkulosis yang dapat menyerang atau menginfeksi pada susunan saraf pusat, yaitu bagian otak dan sumsum tulang belakang. Akibat dari tuberkulosis saraf pusat ini, maka bisa muncul penyakit-penyakit seperti meningitis, ensefalitis, myelitis, abses, tuberkuloma, ventrikulitis, vaskulitis, dan juga infark. Sedangkan TBC Meningitis merupakan penyakit tuberkulosis yang menginfeksi selaput otak sehingga menyebabkan peradangan akibat penyebaran bakteri M. tuberculosis secara hematogen atau melalui aliran darah.
Penyakit ini memiliki siklus gejala 7-30 hari dengan gejala yang paling sering dikeluhkan oleh pasien adalah:
  • Nyeri Kepala (80-90%);
  • Demam (60-95%);
  • Penurunan Berat Badan (60-80%);
  • Penurunan Kesadaran (30-60%);
  • Muntah (30-60%);
  • Kejang (50%).

Ilustrasi Gejala yang dikeluhkan oleh Pasien

Selain gejala utama diatas, biasanya pasien juga mengalami gejala lain seperti:
  • Kaku Kuduk (40-80%);
  • Paresis Saraf Kranial (30-50%);
  • Hemiparesis (10-20%).
Wah baru tahu nih Admin tentang TBC Saraf Pusat dan Meningen. Lalu, apakah ada tingkatan penyakit tuberkulosis yang menyerang saraf pusat dan meningen ini, Admin?
    Tentunya ada dong, Sobat. Berdasarkan Medical Research Council (MRC), tuberkulosis meningen atau meningitis terbagi menjadi 3 yaitu:
  1. Pada Stadium I    : Glasgow Coma Scale (GCS) 15 tanpa defisit neurologis fokal;
  2. Stadium II             : GCS 11-14 atau GCS 15 dengan defisit neurologis fokal;
  3. Stadium III            : GCS <= 10.
Lalu bagaimana kita sebagai orang awam dapat mengetahui pasien terinfeksi tuberkulosis saraf pusat dan meningen, Admin?”
    Cara mengetahuinya ialah dengan melakukan serangkaian pemeriksaan, untuk mengetahui dan memastikan bahwa organ tubuh pasien terinfeksi bakteri penyebab tuberkulosis. Maka tahap pemeriksaan yang akan dilakukan seperti analisis cairan otak, CT scan atau MRI pada otak dengan zat kontras. Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan tersebut, nantinya dapat membantu dokter untuk menegakkan diagnosis apakah pasien menderita TBC Meningitis atau tidak.
Jika sudah terdiagnosis TBC Meningitis, bagaimana pengobatannya ya Admin?
    Pengobatan TBC Meningitis dilakukan minimal selama 12 bulan dengan meningkatkan penggunaan obat oral seperti rifampisin 20-30 mg/kgBB dengan maksimal 1200 mg/hari atau bisa juga menggunakan obat rifampisin intravena/suntik. Pengobatan ini dianggap cukup aman dan dapat ditoleransi oleh tubuh pasien walaupun dengan dosis yang tinggi.
Oleh sebab itu, jika kita tidak ingin terinfeksi penyakit tuberkulosis, yuk terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dengan cara yang bisa kalian cek di link berikut ini https://tbindonesia.or.id/artikel/apakah-kalian-tahu-tahu-apa-itu-phbs/
    Kiranya sekian penjelasan dari Admin. Semoga dari penjelasan di atas, Sobat dapat mengetahui apa itu TBC Saraf Pusat dan Meningen ya. Untuk informasi lain seputar TB/TBC, Sobat dapat membaca artikel atau informasi lain yang ada di laman website dan media sosial dari subdit TB. Sekian dan terima kasih.
Salam Sehat SobatTOSS..

Berlangganan newsletter TBCIndonesia

Dapatkan update seputar Tuberkulosis di Indonesia

Artikel Lainnya