Walk to End TB: Berjalan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030

Bagikan Artikel

(Jakarta, 5/11) Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang siapa saja, dari kalangan mana pun, baik anak-anak maupun orang dewasa. Tuberkulosis umumnya ditandai dengan gejala batuk dan menular melalui droplet yang dikeluarkan oleh pasien TBC saat batuk ataupun bersin. Indonesia merupakan negara dengan estimasi kasus sebesar 969.000 kasus baru dan kematian tuberkulosis (TBC) sebesar 144,000 kasus yang merupakan angka tertinggi ke-2 di dunia. 

Kegiata Walk to End TB dibuka secara langsung oleh Bapak Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan, dr. Imran Pambudi, MPHM. Momen Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Tahun 2023 mengangkat tema “Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju”. Bapak dr. Imran berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu terobosan untuk mempercepat eliminasi TBC di Indonesia. Hal ini sejalan dengan judul yang diangkat dalam kegiatan ini “Walk to End TB”. Dengan mengambil tajuk ini, diharapkan setiap orang tergerak untuk menyadari pentingnya upaya sekecil apapun yang bahkan seorang individu lakukan untuk menanggulangi TBC akan sangat bermakna demi pencapaian eliminasi TBC, misalnya dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan  melakukan olahraga secara teratur. Masyarakat diharapkan untuk saling bahu membahu untuk menanggulangi TBC, salah satunya dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mengingat bahwa PHBS juga merupakan salah satu cara pencegahan TBC yaitu dengan menutup mulut dan hidung saat batuk ataupun bersin, berolahraga secara teratur, konsumsi makan makanan yang bergizi untuk mendukung terciptanya daya tahan tubuh yang kuat.

Kegiatan ini dimeriahkan dengan adanya poundfit dan funwalk. Peserta bisa memilih salah satu dari kegiatan tersebut. Rute funwalk mengelilingi Jalan Sudirman Jakarta sejauh total 2 Km. Sementara itu, kegiatan poundfit dipimpin oleh poundfit pro Nida Nabila. Kedua kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 300 orang.

Kegiatan dilanjutkan dengan talkshow mengenai “Serba-serbi TBC Terkini”. Talkshow memberikan informasi terbaru seiring perkembangan situasi Tuberkulosis di Indonesia dan menggambarkan kolaborasi serta dukungan dari lintas sektor di luar Kementerian Kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, komunitas, dan masyarakat umum. Seluruh pihak dari berbagai sektor diharapkan dapat bersama sama terlibat dalam upaya Penanggulangan TBC di Indonesia dengan tujuan yang sama yaitu untuk bersama mencapai tujuan eliminasi Tuberkulosis di Indonesia. Karena, sebagaimana yang kita ketahui, eliminasi Tuberkulosis tidak dapat diselesaikan hanya oleh Kemenkes saja, tapi membutuhkan keterlibatan lintas sektor dan lintas program.

Percepatan penemuan kasus terus dilakukan untuk mencapai eliminasi TBC salah satunya melalui Active Case Finding yang diharapkan dapat sekaligus meningkatkan notifikasi kasus aktif TBC di Indonesia. Pada kegiatan ini juga disediakan tenda pemeriksaan kesehatan yang di dalamnya terdapat fasilitas skrining gejala TBC yang diikuti oleh kurang lebih 200 orang. Dalam kegiatan ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat terkait TBC. Sebagaimana yang kita ketahui, stigma masyarakat terhadap TBC  masih tinggi. Padahal TBC bisa disembuhkan, apabila pasien TBC melakukan pengobatan sampai tuntas. Dalam kegiatan Walk to End TB, terdapat berbagai tenda mitra, salah satunya tenda Stop TB Partnership Indonesia, untuk mendapatkan informasi terkait TBC. Beragam tantangan tersebut terus memacu program pengendalian TBC nasional untuk melakukan akselerasi dan inovasi program pengendalian TBC.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai TBC kepada masyarakat luas secara menarik serta mengajak masyarakat untuk menerapkan PHBS melalui berolahraga. Masyarakat juga dihimbau untuk dapat turut serta terlibat dalam penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia sesuai dengan keahlian dan peran masing-masing. Marilah kita saling bergandengan tangan dan saling bersinergi dalam rangka mewujudkan Eliminasi TBC Tahun 2030. 

Salam TOSS TBC – Temukan Obati Sampai Sembuh

Penulis: Windy Oktavina, Dinda Anisa Rakhmawulan, Farah Alphi Nabila

Berlangganan newsletter TBCIndonesia

Dapatkan update seputar Tuberkulosis di Indonesia

Artikel Lainnya