Bagaimana Gejala dan Pengobatan TBC RO ?

Bagikan Artikel

Bagaimana Gejala dan Pengobatan TBC RO ?

Halo SobatTOSS,

Bagaimana nih kabar kalian Sobat ? Semoga baik-baik saja ya. Oh iya pada kesempatan kali ini, Admin akan membahas lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai TBC RO. Yang dimana, pada artikel ini akan membahas mengenai “Gejala dan Pengobatan TBC RO”. Pasti Sobat sudah tidak sabar dan ingin tahu lebih lanjut kan ? Yuk mari kita simak penjelasan Admin berikut ini.

Sobat, apakah dari kalian ada yang sudah tahu apa saja ciri-ciri atau gejala pasien yang mengalami TBC RO ?

Gambar Ilustrasi Gejala TBC RO

Gambar Ilustrasi Gejala TBC RO

 

 “Hmm belum tahu Admin, apa saja ya gejala TBC RO?”

    Gejala TBC RO itu sebenarnya sama seperti dengan gejala TBC pada umumnya, yaitu batuk, demam, berat badan turun, hilang nafsu makan, berkeringat pada waktu malam hari meski tanpa aktivitas, ataupun merasa nyeri pada dada. Lalu pasien TBC RO yang memiliki gejala di atas dapat diperiksa dengan alat TCM. Namun pasien yang sudah menjalani pengobatan TBC, juga bisa menjadi terduga TBC RO bila tidak mengalami perbaikan gejala. Petugas di Faskes akan menilai apakah ada kemungkinan pasien tersebut terkena TBC RO dan melakukan pemeriksaan yang diperlukan.

“Lalu bagaimana caranya pasien TBC RO bisa mendapatkan pengobatan, Admin ?”

    Pasien bisa mendapatkan pengobatan TBC RO yang tersedia di rumah sakit, balai kesehatan (Balkes) penyedia layanan TBC RO, dan puskesmas satelit TBC RO. Pengobatan akan diberikan setelah pasien setuju untuk menjalani pengobatan dan menandatangani informed consent.

“Kemudian bagaimana cara saya memantau kemajuan pengobatan pada pasien TBC RO ?”

Untuk memantau kemajuan pengobatan, Sobat dapat melakukan beberapa cara berikut :

  1. Melakukan pemeriksaan klinis dengan cara memantau peningkatan berat badan atau keluhan TBC yang mulai berkurang.

  2. Pemeriksaan dahak yang dapat dilakukan setiap bulan.

  3. Pemeriksaan rontgen dada secara berkala dan pemeriksaan laboratorium lainnya yang diperlukan sesuai dengan keluhan yang dialami oleh pasien.

 

“Dapatkah pasien melakukan aktivitas rutin selama pengobatan, Admin ?”

    Tentunya bisa dong Sobat. Pasien bisa beraktivitas sambil menjalani pengobatan dengan memperhatikan prinsip pencegahan penularan. Namun selama pengobatan, pasien mungkin akan merasakan efek samping yang mengganggu aktivitas dan jika diperlukan pasien dapat berkonsultasi dengan Dokter.

“Oh iya Admin, selain obat dari Dokter apakah obat tradisional bisa mengantikan obat TBC RO ?”

    Sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukan obat tradisional dapat membunuh bakteri penyebab TBC. Pasien tetap harus meminum obat TBC RO sampai tuntas, meskipun tidak lagi mengalami gejala.

Apakah sudah jelas Sobat dengan penjelasan Admin di atas ?

Waahh, menarik sekali topiknya. Pertanyaan terakhir nih, Admin.

“Ada tidak sih tata cara menelan obat TBC RO untuk pasien ?”

Gambar Ilustrasi Pasien Minum Obat

Gambar Ilustrasi Pasien Minum Obat TBC RO

    Ada dong Sobat. Usahakan pasien dapat menelan seluruh obat yang sudah di berikan oleh Dokter dalam waktu 2 jam. Kemudian pasien dianjurkan minum obat TBC RO 2 jam setelah makan. Hindari makanan dan minuman yang mengandung susu, lemak, soda, atau suplemen bersamaan dengan obat atau kurang dari 2 jam sebelum/setelah minum obat. Terakhir, lakukanlah pencatatan semua efek samping yang pasien alami dan konsultasikan kepada Dokter.

Tentunya pasien yang mengonsumsi obat harus tetap dibawah pengawasan PMO (Pengawas Menelan Obat) ya Sobat.

Kiranya sekian penjelasan dari Admin. Semoga dari penjelasan di atas, Sobat dapat mengetahui gejala dan pengobatan TBC RO.

Untuk informasi lain seputar TB/TBC, sobat dapat membaca artikel atau informasi lain yang ada di laman website dan media sosial dari subdit TB. Sekian dan terima kasih.

Salam Sehat SobatTOSS

#TBCRO #GejalaTBCRO #PengobatanTBCRO #CaraMendapatPengobatanTBCRO #MemantauKemajuanPengobatanTBCRO #ObatTradisionaltidakdapatMenggantikanObatTBCRO #TataCaraMenelanObatTBCRO #TOSSTBC #TemukanTBCObatiSampaiSembuh

Berlangganan newsletter TBCIndonesia

Dapatkan update seputar Tuberkulosis di Indonesia

Artikel Lainnya