Tes Mantoux: Pengertian, Cara Melakukan, dan Akurasi

tes mantoux

Bagikan Artikel

Hai #SobatTOSS! Pernah dengar tes Mantoux? Ini adalah tes yang cukup populer untuk mendeteksi apakah kita pernah terpapar bakteri penyebab TBC atau tidak. Tapi, tahukah kamu bagaimana cara kerja tes ini sebenarnya? 

Sederhananya, tes Mantoux ini seperti sebuah detektor logam yang mencari jejak bakteri TBC dalam tubuh kita. Jika ada jejaknya, tubuh kita akan bereaksi dan muncul benjolan kecil di tempat suntikan. Untuk #SobatTOSS yang ingin mengetahui lebih dalam tentang tes ini, yuk simak pembahasan lengkapnya di bawah!

Apa Itu Tes Mantoux?

Tes Mantoux, yang sering disebut juga sebagai tes kulit tuberkulin, adalah metode skrining yang digunakan untuk mendeteksi infeksi Mycobacterium tuberculosis—bakteri penyebab TBC. Tes ini melibatkan penyuntikan sedikit zat yang disebut tuberkulin ke lapisan kulit terluar (intradermal) pada lengan bawah.

Tujuan dari tes Mantoux adalah melihat respons sistem kekebalan tubuh terhadap tuberkulin. Jika seseorang telah terinfeksi TBC (baik laten maupun aktif), tubuh akan merespons zat tersebut dengan reaksi peradangan di area suntikan.

Meski begitu, hasil tes Mantoux tidak bisa membedakan antara TBC laten (tidak menular) dan TBC aktif (yang menular). Untuk itu, tes Mantoux biasanya hanya digunakan sebagai langkah awal dalam deteksi TBC, dan pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk diagnosis yang lebih pasti.

Cara Melakukan Tes Mantoux

Tes Mantoux relatif mudah dan tidak memakan waktu lama. Berikut adalah tahapan cara melakukan tes Mantoux:

  1. Penyuntikan Zat Tuberkulin
    Pertama, tenaga medis akan menyuntikkan 0,1 ml tuberkulin (PPD) ke lapisan kulit terluar pada lengan bawah. Suntikan ini akan membentuk benjolan kecil seperti gigitan nyamuk di tempat penyuntikan.
  2. Pengamatan Setelah 48-72 Jam
    Setelah penyuntikan, pasien harus kembali ke fasilitas kesehatan dalam waktu 48 hingga 72 jam untuk memeriksa reaksi kulit di area suntikan. Pada pasien yang terinfeksi TBC, akan terjadi pembengkakan (indurasi) pada area tersebut. Pembengkakan ini akan diukur dengan penggaris khusus oleh tenaga medis.
  3. Pengukuran dan Penilaian
    Hasil tes akan dinilai berdasarkan besar indurasi, bukan kemerahan di sekitar area suntikan. Jika indurasi lebih besar dari ukuran tertentu (biasanya 5 hingga 15 mm tergantung pada faktor risiko), maka hasil tes dinyatakan positif. Namun, hasil positif tidak selalu berarti bahwa pasien memiliki TBC aktif. Pemeriksaan tambahan seperti rontgen dada atau tes darah IGRA diperlukan untuk diagnosis lebih lanjut.

Tes Mantoux pada Bayi

Melakukan tes Mantoux pada bayi memerlukan perhatian khusus. Meski prinsip dasarnya sama seperti pada orang dewasa, sistem kekebalan bayi yang belum sepenuhnya berkembang bisa mempengaruhi hasil tes. Sebagai hasilnya, bayi mungkin memberikan reaksi yang berbeda dibandingkan orang dewasa.

Menurut panduan Kementerian Kesehatan Indonesia, tes Mantoux tetap menjadi pilihan utama untuk mendeteksi infeksi TBC laten pada bayi dan anak-anak. Pada bayi yang lahir di daerah dengan tingkat infeksi TBC tinggi, tes ini sangat penting untuk deteksi dini. Namun, seperti pada orang dewasa, hasil positif pada bayi juga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah bayi tersebut terinfeksi TBC aktif atau tidak.

FAQ: Tes Mantoux

T: Apakah Tes Mantoux Aman?

J: Ya, tes Mantoux sangat aman. Efek samping yang mungkin timbul biasanya hanya berupa kemerahan atau sedikit gatal di sekitar area suntikan. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, pasien bisa mengalami reaksi alergi terhadap tuberkulin, namun ini sangat jarang terjadi.

T: Berapa Lama Waktu yang Diperlukan untuk Mendapatkan Hasil Tes Mantoux?

J: Waktu yang diperlukan untuk memeriksa hasil tes Mantoux adalah 48 hingga 72 jam setelah penyuntikan. Selama periode tersebut, pasien harus kembali ke dokter atau tenaga medis untuk memeriksa reaksi kulit di area suntikan.

T: Apakah Tes Mantoux Bisa Dilakukan Kepada Semua Orang?

J: Tes Mantoux dapat dilakukan kepada hampir semua orang, namun ada beberapa kelompok yang mungkin tidak memberikan hasil yang akurat. Misalnya, orang dengan sistem kekebalan yang sangat lemah, seperti pasien HIV/AIDS atau orang yang sedang menjalani kemoterapi, mungkin tidak menghasilkan reaksi yang cukup kuat untuk memberikan hasil yang dapat diandalkan.

T: Apakah Tes Mantoux Akurat?

J: Tes Mantoux memiliki akurasi yang cukup baik untuk mendeteksi infeksi TBC, namun hasilnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya, orang yang pernah divaksinasi BCG (vaksin untuk TBC) cenderung memberikan hasil positif palsu. Oleh karena itu, hasil tes Mantoux harus selalu dikombinasikan dengan pemeriksaan lain untuk diagnosis yang lebih akurat.

T: Apa yang Harus Dilakukan Jika Hasil Tes Mantoux Positif?

J: Jika hasil tes Mantoux menunjukkan adanya indurasi yang cukup besar, ini menandakan bahwa pasien mungkin telah terinfeksi TBC. Namun, hasil positif tidak selalu berarti pasien memiliki TBC aktif. Pemeriksaan lanjutan, seperti rontgen dada dan tes darah IGRA, diperlukan untuk menentukan apakah infeksi tersebut aktif atau laten.

T: Apakah Tes Mantoux Dapat Digunakan pada Pasien yang Sudah Divaksin BCG?

J: Tes Mantoux dapat memberikan hasil positif palsu pada pasien yang telah divaksin BCG, karena vaksin tersebut mengandung bakteri hidup yang dilemahkan, yang mirip dengan Mycobacterium tuberculosis. Oleh karena itu, untuk orang yang telah divaksin BCG, tes darah IGRA biasanya menjadi pilihan yang lebih akurat.

Simpulan

Tes Mantoux adalah salah satu metode utama yang digunakan untuk mendeteksi infeksi TBC, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Meski mudah dilakukan dan relatif aman, tes ini memiliki keterbatasan dalam hal akurasi, terutama pada pasien yang sudah menerima vaksinasi BCG. Oleh karena itu, jika #SobatTOSS menerima hasil positif dari tes Mantoux, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah infeksi tersebut aktif atau hanya laten.

Referensi:

  1. WHO: Screening and Diagnosis of TB
  2. Pemeriksaan Penunjang TB pada Anak
  3. Petunjuk Teknis Tata Laksana TBC pada Anak dan Remaja 2023
  4. CDC: Tuberculin Skin Test (TST)

Berlangganan newsletter TBCIndonesia

Dapatkan update seputar Tuberkulosis di Indonesia

Artikel Lainnya