Penutupan Program PR – TBC ‘Aisyiyah

Bagikan Artikel

JAKARTA(10/4) – Dalam rangka penutupan program PR – TBC ‘Aisyiyah, diperlukan serangkaian kegiatan peralihan dan transisi dari PR TB ‘Aisyiyah kepada organisasi ‘Aisyiyah, pelaksan program TB yang terpilih dan kepada pemerintah serta pemangku kepentingan di berbagai level, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga ke nasional. Tercatat bahwa kegiatan rapat koordinasi secara keseluruhan di tingkat pusat melalui Pertemuan Nasional dan Penutupan Program PR TBC-HIV ‘Aisyiyah-The Global Fund Round NIP 2018-2020 (PNPP); Peran dan Keberlanjutan  Penanggulangan TBC di ‘Aisyiyah. Pertemuan Nasional dan Penutupan Program akan memfasilitasi penutupan dan transfer program dari ‘Aisyiyah kepada Global Fund. Secara khusus, kegiatan ini juga sebagai bentuk komitmen ‘Aisyiyah untuk tetap terlibat dalam upaya penanggulangan TBC secara institutional dan tetap berkelanjutan untuk bermitra dengan berbagai pihak.

‘Aisyiyah selama 17 tahun telah menjalankan gerakannya dalam bidang kesehatan, khususnya dalam penanggulangan penyakit TBC dengan lembaga donor Global Fund (GF). Dalam perjalanan implementasinya, ‘Aisyiyah bekerjasama erat dengan Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan. Berawal sebagai Implementing Unit dari Kementerian Kesehatan yang mengantarkan ‘Aisyiyah muncul sebagai organisasi masyarakat di Indonesia yang dipandang mampung untuk mengmbang tugas menyukseskan program kemitraan dengan Global Fund di Indonesia dalam Penanggulangan TBC berbasis Komunitas. Maka, selanjutnya ‘Aisyiyah melanjutkan perannya untuk penanggulangan TBC sebagai Principal Recipient (PR).

Dalam acara ini dihadiri pula oleh National TB Program Manager, dr. Imran Pambudi sebagai perwakilan dari Kementerian Kesehatan. Dalam pidatonya dinyatakan oleh dr. Imran bahwa selama 17 tahun ‘Aisyiah telah menjadi mitra dan aktor penting dalam mewujudkan Eliminasi TBC 2030. Aisyiah telah menunjukkan kemampuannya menjadi kolaborator bersama Perdhaki dan Organisasi lainnya dalam membantu Kementerian Kesehatan untuk mengedukasi dan menggerakkan masyarakat tentang Tuberkulosis. Upaya peningkatan peran komunitas yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah sejalan dengan isi draft Perpres Penanggulangan TBC yang sudah selesai disusun dan dalam proses di Setneg untuk mendapat persetujuan K/L terkait. Ditekankan pula oleh dr. Imran bahwa “Kami mengharapkan dukungan dari masyarakat agar perpres ini bisa segera ditandatangani agara upaya Penanggulangan TBC mempunyai aspek legal yang mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk eliminasi TBC yang didukung oleh segenap lapisan masyarakat”. Akhir kata diungkapkan ucapak terima kasih kepada kepada semua pihak yang selama ini telah bekerja keras untuk menangani TB di Indonesia, terutama dalam satu tahun terakhir ketika kita sedang menghadapi Pandemi Covid-19.

Berlangganan newsletter TBCIndonesia

Dapatkan update seputar Tuberkulosis di Indonesia

Artikel Lainnya